Kumpulan artikel tentang ekonomi dan ilmu ekonomi serta akuntansi dan manajemen

FILOSOFI-FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN

 FILOSOFI-FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN 
Yang Melandasi pencapaian tingkat pertukaran yang diinginkan

Bagaimana agar tingkat pertukatan yang diinginkan dapat tercapai? Ada lima konsep alternatif yang  menawarkan jawaban terhadap pertanyaan ini, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial. Konsep-konsep tersebut merupakan keyakinan dasar para pemasar yang melandasi semua kegiatan pemasaran yang dilakukan. 

Konsep Produksi
 Konsep ini mengatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia luas dan harganya terjangkau, oleh karena itu, tugas  manajemen adalah meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi. Inilah konsep yang paling tua.
  Konsep ini merupakan filosofi yang  bermanfaat dalam dua tipe situasi, yaitu:
  • Permintaan melebihi penawaran, di mana manajemen perlu melihat jalan untuk meningkatkan produksi.
  • Biaya produksi terlalu tinggi, sehingga diperlukan peningkatan produktivitas untuk menurunkannya. Dulu, Henry Ford menekankan penyempurnaan sistem produksi mobil model T-nya. Sampai-sampai warnanya juga diseragamkan. Ia membuat semboyan yang terkenal: 'we can make any colors, as long as it was black'. Dengan penyempurnaan tersebut, walaupun ada dampak negatifnya berupa keterbatasan pilihan, biaya dapat ditekan, sehingga harga mobil semakin murah dari tahun ke tahun. 
 Konsep Produk
Menurut konsep ini, konsumen lebih menyukai produk yang memiliki kualitas, kinerja, dan fitur inovatif yang tinggi. Oleh karena itu, sebuha organisasi harus mencurahkan usahanya untuk meningkatkan kualitas produk secara terus-menerus.
   Dengan konsep ini, maka manajemen  akan lebih terfokus pada produk dan kurang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Akibatnya, sering kali terjadi kegagalan pemasaran. Inilah yang disebut Marketing Myopia, yang terjemahan bebasnya adalah rabun pemasaran. Misalnya, sebuah perusahaan pembuat perangkap tikus yang menggunakan konsep ini, akan  selalu terpaku pada usaha untuk meningkatkan kualitas perangkap tikusnya. Padahal, kebutuhan konsumen untuk memecahkan masalah tikus bisa saja berubah. Kalau sekarang menginginkan perangkap, lain hari bisa menginginkan pengusir tikus elektronik atau pengusir gelombang mikro.

Konsep Penjualan
Menurut konsep penjualan, konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk tanpa usaha penjualan dan promosi besar-besaran. Konsep ini bermanfaat untuk produk-produk yang tergolong unsought goods, yaitu produk yang pembeliannya tidak terpikirkan oleh konsumen, seperti asuransi kematian dan ensiklopedia.
   Konsep ini juga bermanfaat untuk organisasi nirlaba. Sebagai contoh, partai-partai politik sangat mengandalkan vote getter, seperti Rhoma Irama, Rano Karno, dan tokoh-tokoh kharismatis lain, untuk memperoleh suara. Partai politik lebih menggantungkan kemenangan pada promosi berupa kampanye politik dari pada pelaksanaan program.

Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu sebuah perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. Konsep ini relatif baru dalam pemasaran.
   Penjabaran konsep ini dijabarkan  melalui berbagai moto yang diberikan perusahaan, seperti " Setia Melayani Anda" (PT. TELKOM), "Indosiar Memang untuk Anda" (PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI), "Memperoleh Lebih dari Yang Anda Bayarkan" (Supermarket Hero) dan lain-lain.
   Mengapa penting untuk memuaskan pelanggan? Sebab, penjualan sebenarnya berasal dari dua bagian, yaitu konsumen lama dan konsumen baru. Umumnya, mencari konsumen baru lebih mahal dari mempertahankan konsumen lama. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan konsumen lama, baru mencari konsumen baru.
    Dengan memberikan kepuasan, maka konsumen lama akan setia, sehingga melakukan pembelian berulang-ulang. Sedangkan kalau timbul kekecewaan, selain memperkecil kemungkinan konsumen lama untuk membeli kembali, juga mempersulit usaha untuk mencari konsumen baru, sebab konsumen lama akan berpromosi negatif mengenai perusahaan. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang pengusaha; ''Kalau konsumen puas, ia akan menyampaikan kepuasan tersebut kepada tiga orang lainnya. Sedangkan kalau konsumen kecewa, maka ia akan menyampaikan kekecewaan tersebut kepada sepuluh orang lainnya".
  Menjaga atau mempertahankan kepuasan tidak berarti memberikan segalanya kepada konsumen. Sebab, untuk menjaga kepuasan konsumen diperlukan biaya. Jadi, harus dijaga keseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk menjamin kepuasan konsumen.
 
FILOSOFI-FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN
Filosofi Pemasaran
Konsep Pemasaran Sosial
 konsep ini mengatakan bahwa untuk mencapai tujuannya, sebuah perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing sekaligus menjaga atau meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
  Menurut konsep ini, setiap perusahaan menghadapi opini publik mengenai kelestarian lingkungan yang dihubungkan dengan kegiatan  produksi maupun pengoperasian atau penggunaan produk perusahaan. Semakin lama opini publik tersebut semakin kuat dan berpengaruh terhadap penjualan perusahaan dengan penggalangan yang dilakukan  oleh LSM ataupun badan-badan sosial lainnya. Sebagai contoh, kelompok Green Peace dapat membuat kampanye mengnai pencemaran lingkungan oleh perusahaan tertentu, sehingga produk perusahaan itu diboikot oleh konsumen.
  Opini publik ini banyak dimanfaatkan saat ini untuk keberhasilan pemasaran. Sebagai contoh, Aqua mensponsori pengumpulan botol plastik merek Aqua dengan membeli kembali botol-botol bekas tersebut. Lemari-lemari es sudah mulai menggunakan bahan non-CFC yang aman terhadap lingkungan.

Demikian pembahasan mengenai  Filosofi-Filosofi Manajemen Pemasaran. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
FILOSOFI-FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: ekonomisajalah

2 komentar:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete